Makita EA3200S Instruction Manual - page 39
39
dengan gagang bentuk‑pipanya. Bilah taji berfungsi
sebagai pusat rotasi. Lanjutkan dengan sedikit menekan
gagang bentuk pipa ke bawah dan secara bersamaan
menarik gergaji rantai ke belakang. Tancapkan bilah
taji sedikit lebih dalam dan sekali lagi angkat gagang
belakang.
‑
Bilamana kayu harus dilubangi untuk pemotongan
atau kayu perlu dipotong memanjang (longitudinal),
sangat disarankan agar pekerjaan ini dilakukan hanya
oleh orang yang terlatih secara khusus (risiko tinggi
tendang‑balik).
‑ Ketika memulai pemotongan, mata gergaji dapat selip
ke samping atau melompat sedikit. Ini tergantung pada
kayunya dan kondisi rantainya.
Karena itu, selalu
pegang gergaji rantai dengan kedua tangan.
‑ Lakukan
pemotongan - longitudinal - memanjang pada
sudut yang sekecil mungkin
(Gb. 15). Ekstra hati‑hatilah
saat melakukan jenis pemotongan ini, karena bilah taji
tidak memperoleh pegangan.
‑ Gergaji harus masih berputar setiap kali Anda
mengeluarkan gergaji rantai ini dari kayu.
‑ Ketika melakukan beberapa pemotongan, tuas gas harus
dilepaskan selama jeda di antara pemotongan itu.
‑ Anda harus berhati‑hati saat memotong kayu yang mudah
pecah. Potongan kayu dapat tertarik oleh rantai (risiko
cedera).
‑ Saat memotong dengan tepi atas bilah pemandu, gergaji
rantai dapat terdorong ke arah pengguna jika rantai
sampai terjepit. Karena alasan ini, sedapat mungkin
gunakanlah tepi bawah bilah. Dalam keadaan demikian,
gergaji rantai akan terdorong menjauhi tubuh Anda
(Gb. 16).
‑ Jika kayu berada di bawah tegangan
(Gb. 17), pertama
potonglah dahulu sisi tekanan (A). Kemudian pemotongan
melintang dapat dilakukan pada sisi tegangan (B).
Dengan demikian kemungkinan terjepitnya bilah pemandu
dapat dihindarkan.
‑ Pada akhir pemotongan, berat gergaji rantai akan
membuatnya mengayun lepas dari kayu, karena tidak
lagi tertahan oleh kayu di dalam irisan. Peganglah gergaji
dengan kuat untuk mengendalikan ini.
PERHATIAN:
Orang yang akan menebang pohon atau memotong
cabang pohon harus dilatih secara khusus. Risiko
tinggi cedera!
‑ Saat memotong cabang, gergaji rantai harus ditopang di
atas batang kayu. Jangan gunakan ujung bilah pemandu
untuk memotong (risiko tendang‑balik).
‑ Awaslah terhadap cabang yang menyimpan tegangan.
Jangan memotong cabang yang menjuntai bebas dari
arah bawah.
‑ Jangan sekali‑kali melakukan pemotongan yang
melepaskan tegangan dengan berdiri di atas batang
pohon.
‑
Sebelum menebang pohon, pastikan bahwa
a) hanya mereka yang benar‑benar terlibat dalam
penebangan berada di dalam area kerja.
b) setiap pekerja yang terlibat dapat menjauh tanpa
tersandung (pekerja harus menarik diri menjauh dalam
garis diagonal, yaitu pada sudut 45°).
c) bagian bawah batang pohon bebas dari benda asing,
semak belukar, dan cabang. Pastikan Anda memiliki
pijakan yang aman (risiko tersandung).
d) tempat kerja terdekat berada sejauh paling tidak
2 1/2 kali panjang pohon (
Gb. 18). Sebelum
menebang pohon, periksa arah jatuh pohon dan
pastikan tidak ada orang atau benda dalam jarak 2 1/2
kali panjang pohon.
(1) = area penebangan
‑
Menaksir pohon:
Arah bagian yang menggantung ‑ cabang yang lepas atau
kering ‑ tinggi pohon ‑ benda alami yang menggantung ‑
apakah pohon busuk?
‑ Perhitungkan arah dan kecepatan angin. Jika ada
hembusan angin yang kuat, jangan menebang pohon.
‑
Memotong akar:
Mulailah dari akar yang terkuat. Pertama, lakukan
pemotongan vertikal dan kemudian pemotongan
horizontal.
‑
Menakik batang pohon (Gb. 19, A):
Takik menentukan arah roboh dan akan memandu pohon.
Batang pohon ditakik secara tegak lurus terhadap arah
roboh dan menembus 1/3 ‑ 1/5 diameter batang. Lakukan
pemotongan dekat dengan tanah.
‑ Bila mengoreksi potongan, selalu lakukan pada
keseluruhan lebar takik.
‑
Gergaji pohon (Gb. 20, B) di atas garis bawah takik (D).
Irisan ini harus benar‑benar horizontal. Jarak antara
kedua irisan harus sekitar 1/10 diameter batang.
‑
Bahan (kayu) yang tersisa di antara kedua irisan
(C) akan berfungsi sebagai engsel. Jangan sekali‑kali
menggergaji hingga tembus, karena pohon akan roboh
secara tidak terkendali. Sisipkan baji untuk merobohkan
pada waktunya.
‑ Amankan irisan hanya dengan baji yang terbuat dari
plastik atau aluminium. Jangan gunakan baji besi. Jika
gergaji mengenai baji besi, rantainya dapat rusak parah
atau robek.
‑ Saat menebang pohon, tempatkan diri Anda selalu di arah
samping pohon yang sedang roboh.
‑ Saat menjauh setelah melakukan pemotongan,
waspadalah terhadap cabang‑cabang yang berjatuhan.
‑ Saat bekerja di medan yang miring, pengguna gergaji
rantai harus selalu berada di tempat yang lebih tinggi atau
di arah samping batang pohon yang akan atau sudah
ditebang.
‑ Waspadalah terhadap batang pohon yang dapat
menggelinding ke arah Anda.
3-8. Pengangkutan dan penyimpanan
‑
Saat berpindah lokasi selama bekerja, matikan gergaji
rantai dan aktifkan rem rantai untuk mencegah
terhidupkannya rantai secara tak sengaja.
‑
Jangan sekali-kali membawa atau mengangkut gergaji
rantai dengan rantai dalam keadaan berjalan.
‑
Bila gergaji masih panas, jangan menutupinya
(dengan terpal, selimut, koran, atau bahan sejenis).
Biarkan gergaji menjadi dingin dahulu sebelum
meletakkannya dalam peti penyimpanan atau
kendaraan. Gergaji dengan konverter katalitik
membutuhkan waktu lebih lama untuk mendingin!
‑ Bila mengangkut gergaji rantai menempuh jarak jauh,
tutup pelindung rantai (yang disertakan bersama gergaji
rantai) harus dipasang.
‑ Bawalah gergaji rantai dengan menjinjing gagang bentuk‑
pipanya. Bilah pemandu mengarah ke belakang
(Gb. 21).
Hindari menyentuh knalpot (bahaya luka bakar).
‑ Pastikan posisi yang aman bagi gergaji rantai selama
pengangkutan dengan mobil guna menghindari kebocoran
bahan bakar atau oli rantai.
‑ Simpan gergaji rantai dengan aman di tempat yang
kering. Gergaji tidak boleh disimpan di luar ruangan.
Jauhkan gergaji rantai dari jangkauan anak‑anak. Tutup
pelindung rantai harus selalu dipasang.
‑ Sebelum menyimpan gergaji rantai untuk waktu lama atau
mengapalkannya, tangki bahan bakar dan olinya harus
benar‑benar kosong.